1. Instalasi
Linux Mint edisi Mate dapat dilakukan menggunakan media cakram (
CD/DVD) atau menggunakan media penyimpanan
flash disk. Salah satu keuntungan
Linux Mint dan umumnya sistem operasi Linux lain adalah fasilitas
LiveCD, dimana kita dapat mencoba sistem operasi yang akan digunakan terlebih dahulu sebelum diinstall pada komputer. Dengan demikian, kita dapat memastikan distro Linux yang akan digunakan cocok dengan perangkat keras yang ada dan sesuai dengan kebutuhan kita.
Untuk melakukan instalasi, terlebih dahulu pembacaan awal device (
Boot Device Priority) yang diatur pada
BIOS harus di arahkan ke media yang digunakan.
2. Setelah proses pembacaan media instalasi selesai, kita akan dibawa ke halaman awal LiveCD
Linux Mint.
3. Saat di
LiveCD ini, kita dapat mencoba kemampuan
Linux Mint tanpa harus menginstallnya ke dalam hard disk komputer. Dalam
LiveCD ini kita dapat melakukan pekerjaan kantor, browsing di Internet, mendengarkan file audio atau memutar file multimedia, melakukan pekerjaan desain grafis, bahkan melakukan pekerjaan sebagai administrator atau pengelola jaringan. Itu semua dapat kita lakukan layaknya kita sudah mengintall
Linux Mint ke dalam
hard disk.
Yang perlu kita ingat adalah, bahwa semua dokumen yang kita buat harus disimpan di media penyimpanan lain, karena media
/home LiveCD bersifat sementara dan akan hilang jika komputer di-
reboot.
4. Untuk melakukan installasi, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengklik ganda icon Install
Linux Mint yang ada pada
desktop Linux Mint.
5. Selanjutnya akan ditampilkan menu pilihan bahasa yang akan digunakan. Pilih bahasa yang akan digunakan dalam proses instalasi
Linux Mint.
6. Jika komputer terhubung ke Internet, maka dibagian kanan layar akan keluar teks
"You may wish to read the release notes or update this installer. Jika
release notes diklik, maka kita akan dibawa ke halaman informasi terbaru rilis
Linux Mint, sementara
update this installer untuk memperbaharui proses instalasi dengan versi terbaru secara otomatis.
7. Untuk melanjutkan proses instalasi, tekan tombol
Continue sehingga layar proses install akan berganti dengan informasi kapasitas
hard disk yang dibutuhkan dan informasi apakah komputer terhubung ke jaringan Internet atau tidak.
8. Jika komputer terhubung ke jaringan Internet, sistem operasi
Linux Mint dan aplikasi yang digunakan akan diperbaharui secara otomatis dalam proses instalasi. Jika tidak, maka file-file master yang ada dalam media instalasi (
CD/DVD atau
flash disk) yang akan digunakan. Proses
update Linux Mint juga dapat dilakukan setelah proses instalasi selesai dilakukan.
9. Setelah menekan tombol
Continue, selanjutnya akan ditampilkan jenis instalasi yang dapat kita pilih. Dikarenakan tidak ada sistem operasi lain yang sudah terinstall pada
hard disk yang kita gunakan, hanya tersedia 2 (dua) pilihan yang dapat kita gunakan. Jika sudah ada sistem operasi lain, maka pilihan yang tersedia menjadi 3 (tiga) dimana tambahan pilihan tersebut adalah untuk melakukan instalasi
multi operating system.
10. Pilihan
Erase disk and install Linux Mint akan menghapus seluruh partisi, sistem operasi, dan data yang ada dalam
hard disk, kemudian menggantinya dengan partisi dan sistem operasi
Linux Mint. Sementara pilihan
Something Else digunakan untuk melakukan pembuatan partisi secara manual dan menentukan sendiri di partisi yang mana
Linux Mint akan kita install.
Dalam proses installasi ini, jenis instalasi yang kita gunakan adalah
Something Else agar kita dapat menentukan sendiri berapa ukuran partisi yang diperlukan. Selain itu, dengan opsi ini, kita dapat memisahkan letak partisi sistem operasi
Linux Mint dengan data atau dokumen kerja kita, sehingga mempermudah kita dalam melakukan instalasi ulang
Linux Mint.
11. Langkah selanjutnya menekan tombol
Continue sehingga layar instalasi berubah untuk proses pembuatan partisi secara manual.
12. Dikarenakan
hard disk (/dev/sda) yang kita gunakan masih baru dan belum pernah di partisi, maka tabel partisinya belum tersedia.
Berbeda dengan sistem operasi Windows yang mengenal partisi dengan penamaan partisi C:, partisi D: dan seterusnya, pada
Linux Mint dan sistem operasi
Linux lain,
hard disk dan partisi dikenal sebagai folder.
/dev/sda sendiri berarti
hard disk dibaca di posisi pertama. Jika ada
hard disk lain yang terpasang, maka akan ditampilkan sebagai
/dev/sdb dan selanjutnya. Jika ada partisi pada sebuah
hard disk, maka akan ditambah dengan sebuah angka, misalnya
/dev/sda1 sebagai partisi pertama,
/dev/sda2 untuk partisi kedua dan seterusnya.
Karena
hard disk yang kita gunakan belum memiliki tabel partisi, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membuatkan tabel partisi untuk
hard disk tersebut. Untuk membuat tabel partisi, dapat dilakukan dengan menekan tombol
New Partition Table. Proses ini akan menampilkan peringatan, karena akan menghapus seluruh partisi yang sudah dibuat sebelumnya (jika ada).
13. Klik tombol
Continue untuk melakukan pembuatan tabel partisi atau
Go back untuk membatalkan dan kembali ke menu sebelumnya.
14. Sistem operasi
Linux membutuhkan paling kurang 2 (dua) buah partisi, yaitu partisi
root dan partisi
swap. Kita dapat melakukan pembuatan partisi secara otomatis dengan jalan menekan tombol
Install Now. Namun, partisi yang dibuat secara otomatis tersebut hanyalah partisi
root dan partisi
swap, sehingga data dan dokumen kerja kita akan berada pada dokumen
root. Dikarenakan kita akan memisahkan posisi partisi data dan dokumen kerja yaitu pada partisi
home, serta partisi untuk
boot, maka pembuatan partisi kita lakukan secara manual.
Setelah
hard disk memiliki tabel partisi, barulah kita dapat melakukan pembuatan partisi pada
hard disk yang digunakan dengan jalan menempatkan posisi kursor pada bagian
free space. Selanjutnya, tekan icon + (simbol tambah) yang ada dibagian tengah kiri layar untuk memulai proses pembuatan partisi baru secara manual.
15. Partisi pertama yang akan kita buat adalah partisi
Boot. Partisi
/boot digunakan untuk menyimpan file
boot loader dan semua
images dari kernel, berisi informasi yang berkaitan dengan
device dan
service yang dijalankan ketika komputer melakukan
booting (proses komputer dari keadaan mati/
off menjadi hidup/
on).
16. Isian bagian
Size untuk pengaturan ukuran partisi
Boot akan dibuat, dan disarankan berkisar antara 4 GB – 8 GB (ditulis pada kotak isian dengan angka 8000). Pada bagian
Type for the new partition, pilih
Primary karena partisi pertama yang akan dibuat dan sebagai partisi
boot loader. Untuk partisi selanjutnya dapat memilih pilihan
Primary atau
Logical. Pilihan
primary dapat digunakan maksimal untuk 4 (empat) buah partisi. Pilih opsi
Beginning of this space untuk bagian
Location for the new partition. Bagian
Use as digunakan untuk memilih jenis file sistem yang akan digunakan. Pilih
Ext4 journaling file system yang merupakan file sistem terbaru dari
Linux. Untuk bagian
Mount point pilih
/boot.
17. Klik tombol
OK untuk menyimpan dan melakukan pembuatan partisi
/boot yang kita telah atur tersebut.
18. Langkah selanjutnya adalah membuat partisi
swap. Tempatkan kursor pada bagian
free space, dan kemudian tekan kembali icon + (simbol tambah) yang ada dibagian tengah kiri layar untuk memulai proses pembuatan partisi
swap
19. Partisi
swap merupakan ruang pada
hard disk yang akan dijadikan sebagai
virtual memory.
Swap berfungsi untuk memberikan dukungan pada memori fisik (
Random Acces Memori (RAM)) pada komputer. Jika memori utama sudah hampir habis, maka
resource tambahan akan diambilkan dari memori virtual tersebut. Dengan demikian, bila
swap tersedia, maka proses pada sistem dapat berjalan dengan lebih cepat.
Swap akan berguna ketika komputer menjalankan aplikasi yang memakan banyak memori, misalnya aplikasi
game dan grafis.
Ukuran partisi
swap dapat disesuaikan dengan ukuran memori utama komputer, dan biasanya ukuran
swap adalah 2 (dua) kali ukuran memori utama. Jadi, apabila ukuran memori utama komputer kita adalah 1 GB maka disarankan membuat ukuran
swap 2 GB. Jika ukuran memori komputer kita sudah di atas 4 GB, maka alokasi
swap tidak harus 2 (dua) kali memori utama, akan tetapi bisa dipasang 1 GB atau terserah dari masing-masing pengguna.
20. Pada bagian
Type for the new partition, kita dapat memilih pilihan
Primary atau
Logical. Pilih opsi
Beginning of this space untuk bagian
Location for the new partition. Dibagian
Use as pilih
Swap area. Klik tombol
OK untuk menyimpan dan melakukan pembuatan partisi
swap yang kita butuhkan.
21. Selanjutnya melakukan pembuatan partisi
root (/). Tempatkan kembali kursor dibagian
free space, dan kemudian tekan icon + (simbol tambah) yang ada dibagian tengah kiri layar untuk memulai proses pembuatan partisi
root (/).
22. Dikarenakan hanya 4 (empat) partisi yang kita buat dalam proses instalasi ini –
root (/), swap, boot dan home – maka partisi-partisi lain yang dibutuhkan
Linux Mint akan ditempatkan dibawah partisi root (/). Oleh karena itu, ukuran kapasitas dari partisi root (/) yang akan kita buat haruslah cukup besar.
23. Selanjutnya membuat partisi
home yang akan digunakan untuk tempat penyimpanan data. Tempatkan kembali kursor dibagian
free space, dan kemudian tekan icon + yang ada dibagian tengah kiri layar untuk memulai proses pembuatan partisi
home.
24. Gunakan seluruh sisa kapasitas
hard disk yang tersisa di bagian
New partition size in untuk kebutuhan partisi
home. Pada pilihan
Use as, pilih
Ext4 journaling file system dan di bagian
Mount point pilih
/home.
25. Jika ingin melakukan perubahan terhadap partisi yang telah dibuat, kita dapat menekan tombol
Change dan melakukan perubahan terhadap bagian dari partisi yang kita butuhkan, seperti bagian
Use as atau bagian
Mount point. Jika ingin melakukan kembali pembuatan partisi dari awal, kita dapat menghapus partisi yang diinginkan dengan cara meletakkan kursor pada partisi yang akan dihapus, kemudian tekan icon - (simbol kurang) dan lakukan kembali pembuatan partisi yang dibutuhkan seperti langkah di atas.
Setelah selesai melakukan pembuatan partisi-partisi yang dibutuhkan, kita dapat melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol
Install Now. Di saat proses install sedang berjalan, kita akan diminta untuk melakukan beberapa pengaturan tambahan.
26. Setelah selesai melakukan pembuatan partisi-partisi yang dibutuhkan, kita dapat melanjutkan proses instalasi dengan menekan tombol
Install Now. Di saat proses install sedang berjalan, kita akan diminta untuk melakukan beberapa pengaturan tambahan.
27. Untuk mengganti lokasi dapat dilakukan dengan cara menekan kursor pada bagian pulau yang sesuai atau dengan cara menuliskan lokasi kita pada bagian kotak isian. Di saat kita menuliskan lokasi yang diinginkan, secara otomatis akan muncul daftar lokasi yang dapat kita pilih.
28. Untuk melanjutkan proses instalasi, tekan tombol
Continue, dan layar instalasi akan berganti dengan pilihan pengaturan
keyboard. Di bagian ini kita dapat menentukan jenis
keyboard yang kita gunakan. Kebanyakan
keyboard yang digunakan di Indonesia adalah jenis
English (US), sehingga kita tinggal menekan tombol
Continue.
29. Selanjutnya akan tampil isian untuk pembuatan identitas komputer dan account yang akan digunakan.
30. Isian
Your name digunakan sebagai nama lengkap pemilik komputer. Untuk isian
Your computer name’s digunakan sebagai identitas komputer ketika berkomunikasi dengan komputer lain dalam sebuah jaringan, dan biasanya secara otomatis terisi ketika kita menulis isian
Your name. Walaupun begitu, kita dapat mengganti isian tersebut sesuai dengan kebutuhan kita. Untuk isian
Pick a username dan
Choose a password akan digunakan sebagai account login ke sistem operasi
Linux Mint. Sementara isian
Confirm your password di isi kembali sama dengan isian pada bagian
Choose a password. Isian
username dan
password harus dilengkapi, karena akan berguna ketika kita membutuhkan login sebagai
super user (root) dalam sistem operasi
Linux Mint.
Dalam proses pembuatan account ini,
Linux Mint memberikan 2 (dua) pilihan untuk menggunakan sistem operasi
Linux Mint. Pilihan pertama
Log in automatically menjadikan pengguna dapat masuk ke dalam sistem operasi
Linux Mint tanpa harus menggunakan
account yang telah ditentukan, sementara pilihan
Require my password to log in akan mengharuskan pengguna login terlebih dahulu dengan
account yang sudah ditentukan.
31. Jika opsi
Encrypt my home folder diaktifkan, maka direktori masing-masing user akan diproteksi, sehingga user lain tidak akan dapat mengakses dokumen user lainnya.
32. Setelah selesai melakukan pembuatan account, klik tombol
Countinue. Proses instalasi selanjutnya akan melakukan penyalinan file dan pengaturan yang telah dilakukan sebelumnya. Sambil menunggu selesai, proses instalasi akan menampilkan informasi tentang fitur dan fasilitas yang tersedia pada sistem operasi
Linux Mint 17 Qiana LTS Edisi Mate yang kita install.
33. Walaupun waktu untuk menyelesaikan proses instalasi tergantung dari kemampuan komputer yang kita miliki, namun bisa dikatakan proses instalasi
Linux Mint cukup cepat. Bahkan kita sudah dapat melakukan berbagai hal di
Linux Mint, seperti pekerjaan kantor, tanpa harus menginstall aplikasi-aplikasi tambahan.
Setelah proses instalasi
Linux Mint 17 Qiana LTS Edisi Mate selesai, kita masih dapat melanjutkan penggunaan
LiveCD dengan menekan tombol
Continue Testing atau melakukan
booting ulang untuk mencoba sistem operasi
Linux Mint yang baru kita install dengan menekan tombol
Restart Now.
34. Jika pada saat proses instalasi kita mengharuskan pengguna login terlebih dahulu, maka akan ditampilkan menu login untuk masuk ke dalam
Linux Mint. Jika tidak, maka pengguna akan langsung masuk ke dalam desktop sistem operasi
Linux Mint.
35. Jika kita pertama kali masuk ke dalam desktop Linux Mint, maka akan ditampilkan layar ucapan selamat datang. Layar ucapan selamat datang tersebut akan selalu tampil ketika pertama kali kita masuk ke dalam sistem operasi
Linux Mint. Untuk menonaktifkannya, hilangkan tanda centang pada tulisan
Show this dialog at startup.
36. Setelah dihilangkan, maka kita akan langsung masuk ke dalam desktop Linux Mint 17 Qiana Edisi Mate.
SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT